- catatan ringanku -

PENGELOLAAN AKTIVITAS BENGKEL BERBASIS KINERJA

 


Pengelolaan Perencanaan Kebutuhan Fasilitas

Bengkel/ Laboratorium mempunyai peranan yang sangat dominan dalam keseluruhan kegiatan perusahaan/industri, ataupun pada sekolah. Agar bengkel/laboratorium mempunyai nilai efektivitas tinggi haruslah direncanakan berdasarkan jenis kegiatannya, letaknya, jumlah dan jenis mesin/peralatan yang akan digunakan, luas dan tata letak laboratorium, serta rencana pengembangannya di kemudian hari.

1)   Tujuan

Hal yang pertama-tama harus dipikirkan sebelum mendirikan suatu bengekel/ laboratorium adalah tujuan pendiriannya. Secara umum, tujuan tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu:

  • Tujuan komersial, seperti bengkel/laboratoriumproduksi (teaching factory),dan jasa
  • Tujuan non-komersial, seperti bengekl/laboratorium pelatihan dan penelitian peserta didik disekolah

 2)   Jenis kegiatan

Langkah berikutnya, setelah merumuskan tujuan, ialah menetapkan jenis kegiatan bengkel atau laboratorium. Secara garis besar dapat, dikelompokkan antara lain:

  • Bengkel/ laboratorium untuk produksi (teaching factory)
  • Bengkel/ laboratorium untuk praktikum/ pelatihan
  • Bengkel/ laboratorium untuk penelitian/ pengujian
3)   Jenis dan jumlah fasilitas (ruangan dan peralatan)


Rencana Pengembangan

Dalam tahap perencanaan bengkel/ laboratorium   sebaiknya juga sudah direncanakan pula kemungkinan pengembangan bengkel/ laboratorium tersebu di   kemudian   hari Yan dimaksud   dengan   pengembangan bengkel/ laboratorium     ialah pengembangan kapasitas bengkel/ laboratorium  .  Bertambahnykapasitas  bengkel/ laboratorium  ,  berarti perlu dipikirkan pula kemungkinan penambahan areal bangunan berikut fasilitasnya. Ada dua faktor pokok yang mendasari atau mendasari pengembangan, yaitu:

a.   Program Praktikum yang diselenggarakan sekolah

Jenis program diklat dibuka sekolah berdasarkan animo masyarakat dan     kebutuhan     dunia     kerja.  Program     praktikum     yandiselenggarakan tentu menuntut disiapkannya sarana praktikum berupa ruangan bengkel/ laboratorium    beserta isinya. Berapa kebutuhan peralatan serta jenisnya dapat dikaji dari dokumen kurikulum  adalah  silabus  program  pembelajaran  yang diselenggarakan.

b.   Jumlah siswa perkelas

Jumlah  siswa  per  kelas  dalam  pelaksanaan  praktikum  merupakan salah satu aspek yang perlu

dipertimbangkan dalam perencanaan bengkel/ laboratorium , terutama untuk mementukan ukuran

bengkel/ laboratorium . Untuk mengefektifkan pemakaian, jumlah siswa yang ideal dalam satu kelas

 adalah 36 orang dan siswa dibagi menjadi 2 -3 kelompok perkelompoknya antara 12 sd 18 orang.



Labels: Diklat BMTI 2023

Thanks for reading PENGELOLAAN AKTIVITAS BENGKEL BERBASIS KINERJA. Please share...!

0 Komentar untuk "PENGELOLAAN AKTIVITAS BENGKEL BERBASIS KINERJA"
Komentar baru tidak diizinkan.
Back To Top