Dasar - Dasar Elektronika
Perkembangan teknologi dalam dunia otomotif sangat pesat. Kemajuan
teknologi dalam bidang otomotif bisa dilihat dari canggihnya fitur-fitur
mobil atau kendaraan masa kini. Perpaduan dari berbagai bidang
menciptakan teknologi pintar yang sangat membantu manusia terutama dalam
berkendara. Sebagai contoh perpaduan otomotif dengan berbagai komponen elektronika otomotif sehingga menciptakan mobil pintar seperti elektronik fuel injection. Berikut beberapa dasar elektronika sederhana otomotif :
Rangkaian elektronika adalah suatu rangkaian yang dibentuk dari
berbagai macam komponen elektronika yang dirangkai sedemikian rupa
sehingga membentuk suatu sistem rangkaian elektronika yang terpadu.
Dalam bidang elektronik, komponen elektronika dapat dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu :
Komponen Pasif
Komponen pasif merupakan komponen – komponen elektronika yang tidak dapat menghasilkan energi listrik atau mengubah bentuk gelombang pada energi listrik sebagai contoh perubahan fasa / pembalikan fasa, penguatan dan lain – lain. Komponen elektronika yang termasuk dalam komponen pasif yaitu :
a. Resistor atau tahanan / hambatan
Resistor biasa juga disebut sebagai hambatan, tahanan, pelawan, werstand
(Belanda) digunakan pada hampir semua rangkaian elektronika. Fungsi
resistor dalam suatu rangkaian elektronika dapat saja berbeda misalnya
sebagai penghambat arus listrik / memperkecil arus listrik atau sebagai
pembagi tegangan dan lain – lain. Resistor dapat terbuat dari berbagai
bahan antara lain dari batu (resistor batu), karbon (resistor karbon),
keramik (resistor keramik) dan lain -lain.
Resistor biasa disingkat dengan notasi huruf R. Satuan yang dipakai
untuk menentukan besar kecilnya nilai suatu resistor adalah ohm yang
disingkat dengan huruf Yunani Omega (Ω). Ohm berasal dari penghargaan
kepada kepada penemunya yang berkebangsaan jerman yaitu George Simon Ohm
(1787 – 1854). Besar kecilnya nilai suatu resistor disebut resistansi.
Untuk nilai resistor yang besar biasa dipakai KΩ atau MΩ, dimana :
1 K Ω (Kilo ohm) = 1.000 ohm
1 M Ω (Mega ohm) = 1.000.000 ohm
Secara umum resistor dibagi menjadi dua yaitu resistor tetap atau fixed
resistor dan variable resistor. Fixed resistor merupakan resistor yang
memiliki nilai resistance tetap atau tidak berubah-ubah. Resistor
variabel atau resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai
resistansinya dapat diubah – ubah sesuai dengan keperluannya. Perubahan
nilai resistor variabel dapat dilakukan dengan memutar atau menggeser
pengaturnya. Perubahan nilai resistansi resistor variabel dapat
dilakukan secara manual, ataupun melalui besaran – besaran fisika lain
seperti cahaya, suhu, dan lain – lain.
Untuk pengaturan secara manual dikenal dua jenis resistor, yaitu :
1) Potensiometer
2) Trimpot
Resistor memiliki simbol yang diperlukan untuk mempermudah dalam pembuatan rangkaian elektronika yaitu
b. Kapasitor atau kondensator
Kapasitor atau kondensator termasuk salah satu komponen pasif yang
banyak dipakai dalam rangkaian elektronika. Kondensator terdapat dua
lempengan penghantar yang mempunyai sekat satu sama lain oleh bahan
isolasi. Bahan isolasi antara kedua lempengan penghantar disebut
dielektrikum atau dielektrika.
Terdapat beberapa jenis kondensator menurut bahan dielektrikumnya, bila
dielektrikumnya dari bahan keramik maka disebut kondensator keramik
begitupula bila dielektrikumnya dari bahan kertas maka disebut
kondensator kertas, dan seterusnya. Kondensator mempunyai sifat
menyimpan muatan – muatan listrik. Kemampuan menyimpan berapa banyak
muatan listrik ini disebut kapasitas kondensator atau kapasitansi.
Satuan kapasitor adalah Farad (F), kondensor biasa disimbolkan dengan
notasi huruf C. Apabila pada lempengan – lempengan kondensator dari
tegangan 1 volt sehingga mampu menyimpan muatan listrik sebesar 1
coulomb maka kapasitansinya adalah 1 Farad. Dalam kenyataannya, satuan
farad untuk kapasitansi kondensator sangat besar, untuk itu dipakailah
satuan – satuan pecahannya, yaitu :
1 µF (Mikro farad) = 10-6 F
1 nF (Nano farad) = 10-9 F
1 pF (Piko farad) = 10-12 F
Harga kapasitansi suatu kondensator tertera pada badannya dengan angka –
angka atau kode warna. Warna – warna yang dipakai sama seperti yang
dipakai dalam kode warna resistor, hanya pada kondensator ada tambahan
kode warna untuk menyatakan tegangan kerja maximum atau Working Voltage
(WV).
Sama halnya dengan resistor, pada kondensator juga terdapat jenis
kondensator yang dapat diubah – ubah nilai kapasitansinya. Kondensator
semacam ini disebut kondensator variabel atau variable condensator
(Varco). Kondensator jenis ini biasa digunakan pada pesawat penerima
radio untuk mengubah – ubah frekwensi penerima radio guna mencari
frekwensi pemancar radio. Faktor - faktor yang menentukan nilai
kapasitansi kondensator adalah :
a. Luas lempengan / keeping penghantar
b. Tebal dielektrika atau jarak antara lempengan penghantar
c. Jenis dielektrika yang dipakai
Dalam bentuk rumus :
Keterangan:
C = Kapasitansi Kondensator ( F )
Ε = Konstanta dielektrika ( F/m )
A = Luas lempengan penghantar ( m2 )
D = Jarak antara lempengan penghantar ( m )
Capasitor atau kondensot memiliki simbol yang diperlukan untuk mempermudah dalam pembuatan rangkaian elektronika yaitu
c. Induktor
Induktor atau induktansi adalah suatu elemen pasif dari rangkaian
listrik yang berupa kawat dari suatu kumparan yang dapat menyimpan
energi listrik selama beberapa periode dan melepaskannya selama periode
lainnya, sehingga daya rata – ratanya menjadi nol.
Besarnya induktansi dinyatakan sebagai :
Dimana :
L = induktansi ( henry )
Φ = fluks magnet (weber )
N = jumlah lilitan
i = arus pada induktor ( ampere ).
Sama halnya dengan resistor, induktor dapat juga dihubung seri, paralel
maupun seri – paralel. Besarnya induktansi total dalam suatu rangkaian
dapat dihitung dengan metode yang sama dengan menghitung besarnya
tahanan total. Simbol induktor diperlihatkatkan pada gambar 5 di bawah :
Komponen aktif
Yang dimaksud dengan komponen aktif dalam bidang elektronika adalah
komponen – komponen elektronika yang menghasilkan energi listrik atau
dapat juga berupa komponen elektronika yang mengatur aliran listrik
seperti perubahan bentuk gelombang, pembalikan fasa, penguatan,
pengolahan data dan lain-lain. Sebagian besar komponen aktif dalam
bidang elektronika terbuat dari bahan semikonduktor, yaitu silikon &
germanium. Pada tulisan ini hanya akan diuraikan komponen aktif yang
terbuat dari bahan semikonduktor tersebut. Komponen elektronika yang
termasuk komponen aktif diantaranya adalah :
a.. Dioda
Dioda adalah sebuah kata majemuk yang berarti dua elektroda dimana “ di “
berarti dua dan “ oda “ berasal dari kata elektroda. Jadi dioda adalah
komponen semikonduktor yang terdiri dari dua elektroda anoda dan katoda.
Anoda bersifat positif (kekurangan elektron) sedangkan katoda bersifat
negatif (kelebihan elektron). Simbol dioda sebagai berikut:
Pada umumnya, katoda diberi tanda berupa bintik / titik atau gelang.
Untuk dioda dengan daya besar, katoda biasanya berulir. Dioda terbuat
dari bahan semikonduktor silikon atau germanium.
b. Transistor
Nama transistor berasal dari kata transfer dan resistor. Sama halnya
dengan komponen semikonduktor lainnya transistor juga dibuat dari bahan
germanium dan silikon. Dalam bidang elektronika komponen transistor
banyak sekali macam ragamnya, antara lain Transistor Efek Medan ( Field
Effect Transistor, FET ), Uni Junction Transistor ( UJT ), Metal Oxide
Semiconduktor Field Effect Transistor ( MOSFET ), Bipolar Junction
Transistor ( BJT ), dan lain – lain. Pada tulisan ini hanya dibahas
transistor yang paling umum digunakan dalam bidang elektronika yaitu
Bipolar – Junction Transistor ( BJT ) atau disebut transistor sambungan –
bipolar atau transistor pertemuan. Untuk tulisan selanjutnya bila
terdapat kata transistor maka yang dimaksud adalah transistor pertemuan
atau transistor bipolar.
Dalam operasinya penggunaan transistor kebanyakan diterapkan sebagai
penguat, saklar elektronik dan lain – lain. Transistor bipolar memiliki 3
buah terminal atau kaki, yaitu :
1) Kaki emitor diberi notasi e
2) Kaki basis diberi notasi b
3) Kaki kolektor diberi notasi k atau c
Dalam bidang elektronika dikenal 2 macam jenis transistor, yaitu :
1) Transistor PNP ( Positif Negatif Positif )
2) Transistor NPN ( Negatif Positif Negatif )
Simbol transistor diperlihatkan pada gambar 3.7. di bawah :
Gambar a merupakan simbol dari transistor NPN dan gambar b merupakan simbol dari transistor PNP.