WALK AROUND CHECK PADA MOBIL
Walk around check
"Walk around check” dalam istilah umum :
pemeriksaan keliling /Inspeksi Visual Cepat adalah pemeriksaan visual cepat
yang dilakukan oleh teknisi bengkel terhadap seluruh bagian kendaraan.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi masalah yang terlihat secara kasat mata
sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kegiatan ini biasanya dilakukan di
awal proses servis atau perbaikan kendaraan. Pada bengkel resmi Walk around
check biasanya dilakukan oleh service advisor (SA).
Bagian yang diperiksa
Pekerjaan Walk Around Check secara umum adalah pemeriksaan pada bagian-bagian kendaraan yang antara lain :
1)
Eksterior:
a.
Kondisi cat: Ada goresan, penyok, atau karat
b.
Kaca: Ada retak, baret, atau lampu yang mati
c.
Karet-karet pintu dan jendela: Apakah masih elastis
dan tidak ada yang robek
d.
Lampu-lampu: Semua lampu berfungsi dengan baik
e.
Spion: Posisinya benar dan tidak ada kerusakan
f.
Ban: Tekanan angin, kondisi tapak, dan keausan
ban.
g.
Roda: Ada goresan, retak, atau baut yang kendor
2)
Interior:
a.
Dashboard: Ada retakan, tombol yang lepas, atau
indikator yang tidak berfungsi
b.
Jok: Ada sobek atau kotoran yang menempel
c.
Sabuk pengaman: Mekanisme pengunci berfungsi dengan
baik
d.
Karpet: Ada noda atau bau yang tidak sedap
3)
Kolong:
a.
Knalpot: Ada kebocoran atau karat
b.
Suspensi: Ada oli yang bocor atau komponen yang
berkarat
c.
Rem: Kampas rem, cakram rem, dan selang rem
dalam kondisi baik
d.
Tangki bahan bakar: Tidak ada kebocoran
Seberapa
penting Walk Around Check
1. Deteksi Dini Masalah
Masalah kecil yang terdeteksi sejak awal
dapat mencegah kerusakan yang lebih parah di kemudian hari.
2. Meningkatkan Efisiensi
Dengan mengetahui masalah secara umum,
teknisi dapat langsung fokus pada area yang perlu diperbaiki.
3. Memberikan Informasi kepada Pelanggan
Hasil pemeriksaan ini dapat dijelaskan
kepada pelanggan sehingga mereka memahami kondisi kendaraan mereka.
Setelah melakukan walk
around check, petugas atau teknisi biasanya akan melakukan pemeriksaan
lebih lanjut, seperti:
1. Tes drive: Untuk merasakan langsung kinerja
kendaraan.
2. Pemeriksaan dengan alat diagnostik: Untuk
mengetahui kode kesalahan yang tersimpan di komputer kendaraan.
3. Pemeriksaan komponen-komponen spesifik:
Misalnya, memeriksa sistem pendingin, sistem kelistrikan, atau transmisi.
Dengan melakukan pemeriksaan yang menyeluruh, teknisi
dapat memastikan bahwa kendaraan dalam kondisi yang baik dan aman untuk
digunakan.
Referensi tambahan :
Tidak ada komentar: