Proses Pembentukan Logam
Dalam dunia otomotif selain adanya proses perawatan dan perbaikan juga ada proses manufacturing. Dalam proses manufakturing bertujuan untuk menghasilkan berbagai kendaraan degan berbagai spesifikasi. Tujuan utama berbagai proses manufaktur yaitu menghasilkan komponen dengan material tertentu yang memenuhi berbagai persyaratan baik ukuran, lingkungan, serta bentuk. Ada beberapa metode untuk membuat geometri atau bentuk dan ukuran yang dikelompokan melalui 6 kelompok dasar proses pembentukan logam dalam bidang otomotif yaitu proses pengecoran (casting), proses permesinan (machining), proses pembentukan logam (metal forming), proses pengelasan (welding), perlakuan panas (heat treatment), dan proses perlakuan untuk mengubah sifat karakteristik logam pada permukaan (surface treatment). Berikut penjelasan mengenai berbagai proses pembentukan logam:
- Proses Pengecoran (Casting) merupakan suatu teknik yang digunakan untuk membuat sebuah produk dimana material dicairkan terlebih dahulu kemudian dituangkan dalam cetakan yang serupa dengan produk cor yang akan dibuat.
- Proses pemotongan logam atau machining. Proses ini merupakan pembuatan produk dengan cara membuang bagian material yang tidak diinginkan sehingga dihasilkan bentuk, ukuran, dan surface finishing sesuai dengan yang diinginkan. Beberapa proses machining dibawah yaitu skrap roda gigi, broaching, frain, hobing, mengebor, membubut, dan meyekrap.
- Proses metal forming atau pembentukan logam merupakan proses pembentukan suatu material dengan memberikan gaya dari luar sehingga terjadi perubahan bentuk atau terjadi deformasi plastis.
- Proses Pengelasan (Welding) merupakan proses menyambung dua bagian logam dengan cara mencairkan sebagian material yang akan disambung atau memberi bahan tambah. Proses pencairan ini akan membeku sehingga akan menjadikan sambungan.
- Proses Perlakuan Panas (Heat Treatment) merupakan sebuah proses untuk meningkatkan kekuatan material dengan memberikan perlakuan panas pada material tersebut.
- Surface Treatment merupakan suatu proses atau perlakuan untuk mengubah sifat dan karakteristik logam pada permukaan sehingga menjadi lebih baik. Proses ini terdapat beberapa cara yaitu thermokimia, metal spraying, dan lain sebagainya.
Dalam proses pembentukan logam terdapat beberapa istilah yaitu deformasi plastis dan deformasi elastis. Deformasi elastis merupakan perubahan bentuk apabila diberikan gaya dan akan kembali setelah gaya dihilangkan. Deformasi plastis merupakan kebalikannya yaitu perubahan bentuk yang permanent
Klasifikasi Pembentukan Logam Berdasar Temperatur
Temperatur memberikan pengaruh pada berbagai sifat dan karakteristik material. Kenaikkan temperatur dapat mempengaruhi kekuatan material, kekerasan, dan keuletan sehingga mempermudah deformasi. Berdasarkan temperatur, proses pembentukan logam dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengerjaan panas dan pengerjaan dingin.Pengerjaan Panas (Hot Working)
Pengerjaan panas merupakan proses pembentukan logam dimana deformasi dilakukan pada kondisi temperatur dan laju regangan, serta proses rekritalisasi dan deformasi terjadi secara bersamaan. Hal ini memberikan beberapa keuntungan dan juga kekurangan.- Deformasi relative besar
- Gaya yang dibutuhkan untuk pembentukan relative kecil
- Mampu menerima perubahan bentuk yang besar tanpa adanya kerusakan
Kekurangan Pengerjaan Panas
- Mengakibatkan reaksi dengan lingkungan yang tidak dikehendaki
- Toleransi kecil
Pengerjaan Dingin (Cold Working)
Pengerjaan dingin merupakan suatu proses pembentukan logam dimana dilakukan pada temperatur rendah dibawah temperatur rekristalisasi. Pengerjaan dingin dilakukan tanpa pemanasan atau di kerjakan pada temperatur ruang.- Permukaan benda kerja yang lebih baik
- Kekuatan dan ketahanan aus yang lebih baik
- Tidak perlu pemanasan
- Pengaturan dimensi lebih bisa terkendali
- Produk dapat diproduksi kembali (Reproducibility)
- Interchangeability
- Sifat terarah dapat dimunculkan
- Masalah kontaminasi dapat dikurangi
Kekurangan Pengerjaan Dingin
- Diperlukan gaya yang besar untuk deformasi
- Perlu peralatan berat dan berdaya besar
- Produk kurang ulet
- Logam harus bersih dan tidak ada kerak
- Perlu proses pelunakan (annealing)
- Sifat terarah (directional property) rusak
- Timbulnya tegangan sisa
Pengerjaan Hangat (Warm Forming)
Pengerjaan hangat merupakan proses pembentukan logam dimana temperatur deformasinya terletak diantara temperatur proses pengerjaan panas dan pengerjaan dingin.Keuntungan Pengerjaan Hangat
- Menurunkan proses pelunakan dibanding pengerjaan dingin
- Gaya yang dibutuhkan lebih kecil daripada pengerjaan dingin
- Menaikkan keuletan material dibanding pengerjaan dingin
- Sedikit lebih energi (enargi untuk pelumasan benda kerja), pembentukan kerak (scaling) dan dekarburisasi, memberikan ketelitian, pengaturan deminsi dan surface finish yang lebih baik dibanding pengerjaan panas
Kerugian Pengerjaan Hangat
- Materil belum terkarakteristik sempurna
- Pelumasan belum berkembang
- tekanan operasi belum begitu baik
Sumber :