- catatan ringanku -

Alat Ukur Mekanik

Dalam berbagai bidang dalam dunia otomotif, allat ukur sangat diperlukan untuk proses perbaikan atau service, maupun dalam proses manufaktur. Alat ukur merupakan alat yang berfungsi untuk melakukan pengukuran. Secara umum alat ukur dibedakan menjadi 5 yaitu alat ukur mekanik, alat ukur elektrik, alat ukur elektronik, alat ukur hidrolik, dan alat ukur pneumatik.

Namun yang akan kita bahas dalam artikel ini yaitu alat ukur mekanik. Alat ukur mekanik merupakan alat ukur yang penggunaannya dilakukan secara mekanis. Alat ukur mekanik terdiri dari bermacam-macam alat dan fungsi yang berbeda-beda. Alat ukur mekanik pada umumnya digunakan untuk mengukur besaran luas, panjang, dan lainnya.
Oleh sebab itu dalam penggunaan alat ukur mekanik harus tepat sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. Berikut macam-macam alat ukur mekanik beserta fungsinya:

Macam-macam alat ukur mekanik

  1. Mistar Baja merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur lebar, tebal , kerataan, suatu benda kerja. Mistar baja terbuat dari baja yang range pengukurannya mulai dari 30 cm-150 cm. Cara menggunakan mistar baja yaitu cukup dengan meletakkan atau menempelkan mistar baja ke benda yang akan diukur, kemudian lihat ukuran yang nampak pada skala pengukuran mistar baja.
  2. Penggaris Gulung (Measuring Tape) hampir sama seperti mistar baja. Namun dalam penggunaan biasanya berbeda karena penggaris gulung lebih lentur dari penggaris baja sehingga bisa menyesuaikan bentuk benda kerja yang diukur. Penggaris gulung tersedia dalam ukuran 5m, 10m, 15m, 30m, sampai 50 m yang tertera pada pita ukur. Karena range pengukuran yang lebih panjang, penggaris gulung biasanya digunakan untuk mengukur benda yang sangat panjang dan lebih dari 5m. Cara penggunaan sama seperti mistar baja. Pengukuran dimulai dari jarak nol, posisi nol pada pita ukur pada titik awal objek yang ingin diukur, sedangkan ujung pita ukur pada titik akhir benda yang akan diukur. Dalam proses pengukuran pita ukur harus berada pada posisi tegak lurus dari benda yang akan diukur.
  3. Busur Derajat (Protactor) merupakan salah satu alat ukur mekanik yang mempunyai fungsi untuk mengukur besar sudut suatu objek. Pada busur derajat biasanya dilengkapi dua alat ukur yaitu penggaris baja sepanjang 20 cm dan busur derajat. Dalam penggunaan busur derajat yang pertama dilakukan yaitu memposisikan pangkal atau puncak sudut yang ingin diukur pada titik pusat busur. Kemudian memutar busur derajat untu membuat salah satu kaki sudut berimpit dengan garis dasar busur derajat.
  4. Outside Caliper merupakan alat ukur mekanik yang mempunyai fungsi untuk mengukur diameter luar, dimensi luar, dan memeriksa permukaan benda sejajar atau tidak. Outside caliper terdiri dari beberapa ukuran. Dalam penggunaan outside caliper kondisi benda kerja yang akan diukur harus dalam posisi bersih. Kemudian bengkokkan kedua kaki outside caliper untuk mendapatkan hasil pengukuran. Untuk menentukan hasil pengukuran yaitu dengan mengukur hasil kebengkokan kaki outside caliper menggunakan mistar baja atau jangka sorong.
  5. Inside Caliper sebenarnya sama dengan outside caliper. Perbedaannya yaitu hanya pada fungsi pengukuran yaitu untuk mngukur diameter dalam atau dimensi dalam benda atau objek ukur. Ketelitian inside caliper bisa mencapai 0.01 mm. Cara penggunaan sama seperti outside caliper yaitu dengan membengkokan kedua kaki inside caliper sesuai dengan benda yang diukur, kemudian hasil kebengkokan diukur menggunakan jangka sorong atau mistar baja.
  6. Valve Spring Tester merupakan alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur atau memeriksa elastisitas pegas. Dalam penggunaannya hasil pengukuran pada valve spring tester dibandingkan dengan spesifikasi pada buku manual yang biasanya berkisar di 150 kg. Pegas yang biasanya diukur yaitu Steering clutch, flywheel clutch, dan pegas katup kontrol hidraulik, dan lain-lain. Pegas yang akan diukur cukup diletakkan di plat dasar valve spring tester. Kemudian gerakkan tuas sampai pegas tertekan dan sesuaikan panjang pegas tertekan dengan panjang spesifikasi pegas. Untuk mengetahui angka hasil pengukuran cukup di lihat pada angka yang tertera pada dial gauge.
  7. Dept Gauge merupakan alat ukur mekanik yang mempunyai fungsi untuk mengukur kedalaman celah atau lobang atau ketinggian suatu benda. Didalam dept gauge terdapat beberapa komponen yaitu cap, thimble, barrel, lock nut base, dan rod. Dalam penggunaan dept gauge, yang pertama dilakukan yaitu memilih sambungan yang sesuai dan dipasangkan pada mikrometer. Tempelkan mikrometer pada benda yang akan diukur. Kemudian putar thimble sampai anvil menyentuh benda kerja. Untuk mengetahui nilai dari dept gauge yaitu dengan menjumlahkan panjang rod yang dipilih + nilai barel + nilai thimble.
  8. Feeler Gauge atau yang sering disebut dengan caliper celah merupakan alat ukur mekanik yang berfungsi untuk mengukur jarak-jarak yang kecil atau celah-celah antara dua permukaan. Feeler gauge biasanya berbentuk seperti lempengan-lempengan tipis yang mempunyai ketebalan berbeda-beda mulai dari 0.01 mm - 1mm. Cara menggunakan feeler gauge yaitu dengan memasukkan feeler gauge dicelah yang mau diukur. Sesuaikan ketebalan feeler gauge sampai dirasa ketebalan yang masuk merupakan yang paling tepat (agak seret). Baca hasil pengukuran sesuai dengan yang tertera pada feeler gauge.
  9. Vernier Caliper (Jangka Sorong) merupakan alat ukur mekanik yang mempunyai fungsi untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, ketebalan, dan kedalaman sebuah benda. Vernier caliper terdiri dari beberapa komponen yaitu outside jaws, inside jaws, dept bar, step surface, main beam, slider, main scale, vernier scale, clamp screw. Benda yang akan diukur ditaruh pada rahang jangka sorong, kemudian baca hasil pengukuran pada main scale dan vernier scale. Main scale 1 strip nilainya 1 mm, sedangkan vernier scale nilainya tergantung ketelitian dari jangka sorong tersebut. Ketelitian jangka sorong dimulai dari 0,1 mm - 0,01 mm.
  10. Outside Mikrometer merupakan mikrometer yang banyak dijumpai dalam dunia otomotif karena memang banyak digunakan dalam proses repair. Fungsi outside mikrometer yaitu untuk mengukur diameter luar suatu benda. Didalamnya terdapat beberapa komponen yang ada pada mikrometer yaitu anvil, spindle, lock clamp, frame, sleeve, thimble, rachet. Benda kerja yang akan diukur diletakan diantar anvil dan spindle kemudian putar rachet sampai benda kerja terjepit. Kemudian baca hasil pengukuran dari skala utama + skala thimble. Skala utama satu strip bernilai 1 mm, sementara skala thimble satu strip bernilai 0.01 mm.
  11. Inside Mikrometer sama seperti outside mikrometer baik dari segi komponen maupun dari segi pembacaan. Perbedaannya hanya terletak pada fungsi alat yaitu untuk inside mikrometer digunakan untuk mengukur diameter dalam.
  12. Dept Mikrometer digunakan untuk mengukur kedalaman dari suatu benda atau objek. Komponen dan cara penggunaan sama seperti outside dan inside mirometer.
  13. Telescoping Gauge merupakan alat ukur mekanik berbentuk seperti huruf T yang mempunyai fungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda. Didalam telescoping gauge terdapat sebuah plunger dan pegas. Cara penggunaannya yaitu dengan memasukkan plunger ke benda yang akan diukur, kemudian kendorkan locking screw sehingga plunger dapat mengembang sesuai dengan diameter benda yang diukur. Untuk mendapatkan ukuran yang tepat maka goyangkan telescoping gauge sampai sekirannya mendapat simpangan terbesar. Kencangkan kembali locking screw dan ukur panjang plunger dengan jangka sorong atau mikrometer untuk mengetahui diameter benda yang diukur.
  14. Dial Indicator merupakan alat ukur mekanik yang mempunyai fungsi untuk mengukur kerataan, kebengkokan, dan keolengan suatu benda atau objek. Pada dial indicator terdapat beberapa komponen seperti spindle, frame, magnetic holder, dan lain sebagainya. Dial indicator mempunyai dua skala yaitu skala besar yang setiap strip bernilai 0.01 mm dan skala kecil yang satu strip bernilai 1 mm. Dalam penggunaan cukup tempelkan spindle pada benda yang akan diukur, namun jangan lupa untuk memposisikan nol terlebih dahulu yaitu dengan memutar outer ring. Gerakan benda kerja sesuai kebutuhan, kemudian baca simpangan yang ditunjukan oleh short pointer dan long pointer. Hasil pengukuran merupakan penjumlah kedua skala tersebut.
  15. Cylinder Bore Gauge atau bore gauge merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur diameter silinder. Pada bore gauge terdapat beberapa komponen utama seperti dial gauge, grip, replacement rod, dan replacement washer. Untuk pembacaan hasil dial gauge sama seperti dial indicator yaitu short pointer yang bernilai 1 mm setiap strip di tambah dengan long pointer yang bernilai 0.01 mm setiap strip. Untuk penggunaan memerlukan prosedur yang panjang mulai mengukur diameter kasar silinder dengan jangka sorong, menentukan replacement rod dan washer yang sesuai, mengkalibrasi bore gauge, dan melakukan proses pengukuran.
  16. Screw Pitch Gauge atau pengukur jarak ulir merupakan alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur jarak ulir dari suatu baut atau mur. Nilai pengukuran sama seperti feeler gauge tertulis pada masing-masing bilah screw pitch gauge. Untuk pengukuran cukup mengambil baut atau mur yang akan diukur kemudian tempelkan setiap bilah pada screw pitch gauge pada ulir yang ada di baut dan mur sampai didapatkan bilah yang tepat atau sesuai.
Sumber : Perpustakaan SMK Perintis
Labels: Alat Ukur, PDTO

Thanks for reading Alat Ukur Mekanik. Please share...!

Back To Top