Gangguan dan Kerusakan Sistem AC Mobil
Kenyamanan berkendara sangat penting untuk diperhatikan. Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi kenyamanan dalam berkendara. Salah satunya yaitu sistem AC mobil yang dapat bekerja dengan normal. Dengan adanya sistem AC pada kendaraan maka udara dapat diatur suhunya, dibersihkan, diatur kelembabannya, dan disirkulasi di seluruh ruang kabin. Selain itu sistem AC juga digunakan agar tidak terjadi pengembunan saat hujan. Namun bagaimana jika sistem AC kendaraan terdapat kerusakan? Penyebabnya dapat berbagai macam hal. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan bagaimana cara mengatasi masalah atau kerusakan pada sistem AC mobil.
Gejala Penyebab Dan Cara Mengatasi Kerusakan Sistem AC Mobil
1. Tekanan Freon Pada Saluran Tekan (Tekanan Tinggi) Terlalu Tinggi
Salah satu gejala terjadi kerusakan sistem AC kendaraan yaitu tekanan yang terlalu tinggi pada saluran tekanan tinggi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai komponen sistem AC lainnya karena tidak mampu menahan tekanan yang terlalu tinggi. Oleh karena itu pendinginan oleh sistem AC tidak maksimal. Ada beberapa penyebab gejala ini muncul yaitu tali kipas kendor, pengisian yang terlalu banyak, kesalahan pada proses pengisian sehingga ada udara yang ikut bersirkulasi, serta beban pendinginan yang terlalu tinggi. Berbagai penyebab tersebut dapat menimbulkan gejala tekanan yang terlampau tinggi pada saluran tekan. Cara mengatasi gejala kerusakan ini yaitu dengan mengencangkan tali kipas apabila kendor, mengurangi refrigerant pada sistem AC, proses pengisian dan pengosongan freon, dan mendinginkan kondensor dengan beristiahat sementara.
2. Tekanan Freon Pada Saluran Hisap (Tekanan Rendah) Terlalu Tinggi
Selain terdapat saluran tekan, pada sistem AC mobil juga terdapat saluran hisap atau tekanan rendah. Setiap saluran mempunyai batas tekanan tertentu agar sistem AC dapat bekerja maksimal. Apabila terdapat gejala tekanan pada saluran hisap terlalu tinggi maka dapat diketahui telah terjadi kerusakan pada bagian katup ekpansi yang membuka terlalu lebar, pengisian refrigerant terlalu banyak, serta gasket pemisah saluran hisap dan tekan pecah atau bocor sehingga kedua saluran memiliki tekanan yang sama. Cara mengatasi tergantung penyebab gejala kerusakan, semisal katup ekpansi yang rusak maka di perluka penggantian unit, pengisian refrigerant yang terlalu banyak maka diperlukan proses pengurangan, serta apabila gasket pecah maka diperlukan proses overhooul untuk penggantian gasket.
3. Tekanan Freon Pada Saluran Hisap Terlalu Rendah
Penyebab AC kurang dingin salah satunya yaitu tekanan freon pada saluran hisap yang terlalu rendah. Hal ini yang menyebabkan suplay freon ke evaporator tidak sesuai dengan beban pendinginan dan menyebabkan ac kurang dingin. Hal ini dapat disebabkan oleh pengisian refrigerant kurang, katup ekspansi macet atau rusak, saluran evaporator tersumbat, receiver dryer tersumbat. Pengisian refrigerant yang kurang tentunya akan menyebabkan tekanan kerja pada sistem AC juga berkurang. Cara mengatasi yaitu dengan menambah freon melalui proses pengisian. Didalam katup ekspansi, freon yang di kabutkan diatur berdasarkan beban pendinginan, semakin besar tentunya freon semakin banyak. Apabila katups ekspansi macet tentunya tidak dapat memenuhi beban kerja pendinginan. Cara mengatasi yaitu dengan penggantian unit. Saluran evaporator dan receiver dryer tersumbat menyebabkan suplai freon untuk beban pendinginan berkurang. Hal ini dapat terjadi akibat kotoran atau uap air yang membeku pada evaporator.
4. Tekanan Freon Pada Saluran Tekan Terlalu Rendah
Walaupun tekanan pada saluran tekan tinggi, namun apabila tidak sesuai dengan spesifikasi tentunya akan mempengaruhi proses kerja sistem AC mobil. Hal ini dapat terjadi akibat freon tidak mampu bersirkulasi dengan baik. Selain itu proses spraying pada katup ekspansi juga menjadi tidak sempurna akibatnya kondisi dingin dari temperatur freon tidak tercapai maksimal. Penyebab tekanan pada saluran tekan terlalu rendah yaitu pengisian refrigerant kurang, katup ekspansi macet, dan kompresor rusak. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan refrigerant, serta overhoul dan penggantian unit.
5. Kebocoran Gas (Saluran Pada Sistem AC Basah)
Freon merupakan komponen penting dalam sistem AC yaitu sebagai penghasil temperatur suhu dingin dengan memanfaatkan karakteristik freon. Namun tak jarang pengemudi menemukan kondisi dimana freon habis tak tersisa. Padahal seharusnya freon dapat bersirkulasi secara terus menerus. Hal ini terjadi akibat adanya kebocoran pada sistem AC mobil. Penyebab terjadinya kebocoran pada sistem AC bermacam-macam yaitu kerusakan seals, sambungan, dan gasket, dan kendornya baut-baut pengikat. Hal ini dapat diatasi dengan pengecekan terlebih dahulu menggunakan leak detector atau air sabun untuk mengetahui bagian mana yang terdapat kebocoran. Namun biasanya akan terdapat embun, atau cairan pada bagian yang bocor. Setelah diketahui posisi kebocoran maka dilakukan perbaikan baik pengencangan maupun penggantian.
6. Kopling Magnet Tidak Menempel atau Selip
Kopling magnet merupakan bagian penting dalam sistem AC dimana kinerja dari AC dikontrol menggunakan komponen ini. Kopling magnet berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke poros kompresor sehingga terjadi proses penekanan dan penghisapan freon. Hal inilah yang menyebabkan sistem AC dapat bekerja. Namun kadang kala juga terjadi kerusakan pada kopling magnet yang kebanyakan yaitu tidak menempel atau selip. Hal ini dapat terjadi karena adanya berbagai faktor penyebab kerusakan seperti kumparan atau lilitan terputus, kabel atau wiring putus, celah rotor dan stator terlalu besar sehingga tidak menempel, short pada koil atau kumparan, atau terdapat oli pada kopling magnet. Berbagai penyebab tersebut dapat diatasi dengan perbaikan seperti kumparan atau wiring putus dapat disambung kembali, penyetelan celah rotor dan stator, serta penggantian apabila ada short pada kumparan.
7. Kompresor AC Berisik
Suara merupakan salah satu hal yang dapat dijadikan tanda apakah suatu sistem normal atau mengalami kerusakan. Didalam sistem AC mobil terdapat beberapa komponen bergerak yang dapat menimbulkan bunyi seperti kompresor AC. Tentunya apabila sistem AC dinyalakan tidak terdapat bunyi yang mengganggu, hal ini menunjukan sistem AC normal. Tetapi apabila terdapat bunyi kasar maka dapat dipastikan terdapat kerusakan atau gangguan pada sistem AC. Penyebab terjadi bunyi berisik pada kompresor AC yaitu bearing aus, piston dan silinder aus, ataupun akibat proses pemasangan yang salah. Berbagai penyebab terjadinya bunyi berisik pada sistem AC tersebut dapat diperbaiki dengan pembongkaran, pengencangan, dan penggantian.
8. Tiupan Udara Blower Lemah
Pada sistem AC mobil, blower menghembuskan udara dingin ke ruang kabin. Kecepatan blower dapat diatur-atur sesuai keinginan pengemudi. Namun apabila hembusan pada blower tidak sesuai dengan pengaturan atau lemah tentunya ini merupakan salah satu gejala terjadinya kerusakan pada sistem AC. Gejala kerusakan ini dapat diakibatkan oleh beberapa faktor seperti filter blower yang tersumbat ataupun resistor blower yang mengalami kerusakan. Cara mengatasi yaitu dengan pembersihan atau penggantian part komponen blower yang mengalami kerusakan.
9. Ac Tidak Hidup atau Mati
Para pengemudi tentunya akan kebingungan apabila tiba-tiba sistem AC mobil mati atau tidak bisa hidup. Apalagi kondisi terik panas matahari atau hujan lebat. Selain faktor kenyaman, sistem AC yang mati dapat mengganggu keamanan berkendara. Penyebab AC tidak mau menyala bisa dari berbagai faktor seperti sekering putus, switch rusak, v belt putus, kompresor macet, kopling magnet rusak dan kerusakan lain yang berhubungan dengan proses sistem AC menyala. Cara mengatasi bisa dengan perbaikan dan penggantian part yang mengalami kerusakan.
10. Ac Berbau Tidak Enak
Bau tidak enak pada sistem AC tentunya mengganggu pengemudi. Bau tidak enak ini bisa terjadi akibat adanya kotoran pada blower atau evaporator yang menyebabkan bau tidak enak. Cara mengatasi AC yang berbau tidak enak yaitu dengan pembersihan komponen blower evaporator dan filter atau penggantian filter.
12. Mesin Mati Ketika AC Dinyalakan
Pada kendaraan yang dilengkapi dengan sistem AC diperlukan sistem tambahan untuk menambah kemampuan ketika beban mesin bertambah yaitu ketika AC dinyalakan. Mekanisme tambahan ini dinamakan idle up yaitu menambah rpm mesin yang semula 600-750 menjadi 850-900 rpm agar mesin tidak mati ketika AC dinyalakan. Apabila terjadi gejala mesin mati ketika sistem AC dinyalakan maka dapat dipastikan terjadi kerusakan pada mekanisme idle up sehingga diperlukan proses perbaikan atau penggantian komponen idle up.
13. Muncul Kabut Ketika AC Menyala
Sebenarnya munculnya kabut putih dari drill sistem AC merupakan hal yang wajar. Hal ini seperti fenomena kabut yang terjadi akibat adanya perbedaan kelembapan udara yang ada didalam kabin dengan temperatur dingin dari udara yang dihembuskan dari blower. Kelembapan udara yang tinggi ini akan berubah cepat menjadi kabut putih namun akan hilang dengan sendirinya.
Sumber : Perpustakaan SMK Perintis
Nama-nama bagian dalam kompresor AC itu apa aja pak
BalasHapus