Sistem Injeksi Mesin Diesel
Pada sistem injeksi bahan bakar mesin diesel terdapat beberapa jenis. Jenis atau klasifikasi sistem bahan bakar injeksi mesin diesel tergantung dari sudut pandang. Kita ketahui bahwasanya, pada sistem bahan bakar mesin diesel memerlukan proses penginjeksian sebelum bahan bakar dapat di bakar di ruang bakar.
Jumlah penginjeksian, durasi penginjeksian, dan timing penginjeksian diatur oleh sistem bahan bakar mesin diesel. Namun mekanisme sistem bahan bakar terdapat beberapa jenis. Dari berbagai jenis tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Oleh karena itu pemakaiannya disesuaikan dengan keperluan.
Lalu apa jenis atau klasifikasi sistem bahan bakar mesin diesel? Apa saja kelebihan dan kekurangan berbagai jenis sistem bahan bakar mesin diesel? Bagaimana prinsip kerja berbagai jenis sistem bahan bakar mesin diesel? Semua akan dibahas pada artikel berikut ini.
Lalu apa jenis atau klasifikasi sistem bahan bakar mesin diesel? Apa saja kelebihan dan kekurangan berbagai jenis sistem bahan bakar mesin diesel? Bagaimana prinsip kerja berbagai jenis sistem bahan bakar mesin diesel? Semua akan dibahas pada artikel berikut ini.
Klasifikasi atau Jenis Sistem Bahan Bakar Mesin Diesel (Kelebihan dan Prinsip Kerja)
Sistem bahan bakar injeksi mesin diesel terdapat berbagai jenis. Berikut merupakan klasifikasi atau jenis sistem bahan bakar injeksi mesin diesel:Berdasarkan Metode Injeksi
Berdasarkan metode injeksi terdapat beberapa jenis yaitu:
Direct Injection System
Direct injection system merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar injeksi pada mesin diesel yang memiliki noozle mengarah ke ruang bakar secara langsung. Ciri-ciri utama direct injection system yaitu bentuk piston yang memiliki cekungan baik berbentuk hati, setengah hati, setengah lingkaran, dan lain sebagainya. Bentuk piston ini berfungsi sebagai turbulensi sehingga udara dan bahan bakar dapat teratomisasi secara sempurna. Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan dari direct injection system.
Kelebihan Direct Injection System
- Model lebih ringkas
- Tenaga hasil pembakaran lebih besar
- Efisiensi panas yang lebih tinggi
- Emisi lebih rendah
- Tanpa busi pijar
Kekurangan Direct Injection System
- Tekanan bahan bakar tinggi
- Injector tipe multipoint
Indirect Injection System
Sebenarnya konsep indirect injection system merupakan salah satu teknologi lama yang banyak digunakan pada kendaraan lama keluaran tahun 80-90n. Namun tipe ini sudah jarang digunakan karena memiliki banyak kekurangan. Indirect injection system sedikit berbeda dengan direct injection system. Pada indirect injection system bahan bakar tidak diinjeksikan secara langsung melainkan ke ruangan diatas ruang bakar atau yang lebih dikenal dengan pre combustion chamber. Pre combustion chamber terdapat dua jenis yaitu kamar muka dan kamar pusar. Keduanya berfungsi untuk mengatur turbulensi dari bahan bakar yang terinjeksi agar dapat bercampur secara homogen dengan udara. Berikut merupakan kelebihan dan kekuarang indirect injection system.
Kelebihan Indirect Injection System
Kekurangan Indirect Injection System
Kelebihan Rotary Fuel System
Kelebihan Indirect Injection System
- Tekanan bahan bakar tidak terlalu besar
- Dapat digunakan untuk mesin berkapasitas kecil
Kekurangan Indirect Injection System
- Emisi lebih buruk
- Tenaga yang dihasilkan kurang
- Efisiensi panas yang kurang sehingga diperlukan busi pijar
Berdasarkan Mekanisme Penginjeksian
Berdasarkan mekanisme penginjeksian terdapat beberapa jenis yaitu:
Rotary Fuel System
Pada tipe pompa rotary atau yang lebih dikenal dengan rotary fuel system yaitu pompa injeksi yang hanya memiliki satu elemen atau plunger. Namun satu pompa plunger ini bisa mendistribusikan bahan bakar ke empat silinder secara bergantian. Artinya satu plunger akan berputar dan memberikan distribusi bahan bakar tergantung dengan timing penginjeksian. Pompa rotary memiliki beberapa tipe diantaranya yaitu tipe DPA dan tipe VE. Tipe ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan Rotary Fuel System
- Ukuran lebih kecil
- Komponen mekanis yang lebih sedikit
- Perawatan yang agak lebih mudah
Kekurangan Rotary Fuel System
- Apabila plunger rusak maka kendaraan tidak bisa hidup
- Tekanan injeksi yang kurang kuat (6000-8000 Psi)
Inline Fuel System/ Sistem Injeksi Sebaris
Berbeda dengan rotary fuel system, inline fuel system memiliki 4 buah elemen pompa yang mana setiap elemen mempunyai tugas untuk mendistribusikan bahan bakar ke masing-masing silinder. Dengan demikian maka satu plunger satu silinder. Untuk menggerakan pompa injeksi ini tentunya membutuhkan 4 cam sekaligus. Pompa ini dapat menghasilkan injeksi dengan tekanan yang tinggi oleh karena itu biasanya tipe ini banyak digunakan pada kendaraan yang membutuhkan tenaga besar seperti kendaraan niaga dan lain sebagainya. Tentunya tipe inline juga memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan. Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan inline fuel system.
Kelebihan Inline Fuel System
- Tekanan injeksi yang lebih kuat (18000 Psi)
- Apabila terjadi kerusakan pada satu plunger, mesin masih dapat menyala
Kekurangan Inline Fuel System
- Karena memiliki 4 plunger maka ukuran menjadi lebih besar
- Komponen mekanis lebih banyak
- Perawatan lebih susah karena memerlukan SST untuk perawatan
Common Rail System
Common rail system berbeda dengan jenis sistem bahan bakar mesin diesel lainnya. Pada common rail system sudah dikontrol secara elektronik yaitu oleh ECU. ECU akan menentukan timing, serta durasi penginjeksian berdasarkan kondisi mesin yang dapat dilihat dari berbagai sensor yang ada pada kendaraan.
Pompa yang digunakan pada common rail system yaitu tipe vane yang mana tekanan bahan bakar yang diinjeksikan lebih stabil. Bahan bakar yang bertekanan kemudian dialirkan kedalam rail yang terhubung dengan injektor. Sistem ini sebenarnya sama dengan sistem EFI yang ada pada mesin bensin. Pembukaan injektor dikontrol oleh solenoid yang mendapat perintah dari ECU. Berikut merupakan beberapa kelebihan dan kekurangan dari common rail system.
Kelebihan Common Rail System
- Efisiensi tenaga yang dihasilkan
- Komponen mekanis yang lebih sedikit
- Emisi gas buang yang lebih sedikit
- Efisiensi bahan bakar yang lebih baik
Kekurangan Common Rail System
- Proses perbaikan mahal
- Membutuhkan alat khusus untuk perawatan
Sumber : Perpustakaan SMK Perintis
Tidak ada komentar: