Iklan

ads

Fungsi Baterai pada Kendaraan

Pengertian Baterai Atau Aki

Baterai atau Aki merupakan elektrokimia yang digunakan sebagai sumber pensuplay arus listrik pada kendaraan. Selain itu accu juga digunakan sebagai tempat menyimpan energi (energi listrik) dalam bentuk energi lain (energi kimia).

Fungsi Baterai Atau Aki



Dilihat dari pengertiannya, dapat diketahui bahwasanya baterai memiliki fungsi sebagai penyimpan dan pensuplai arus listrik yang digunakan oleh sistem pada kendaraan semisal sistem starter, sistem pengisian, sistem pengapian dan sistem-sistem lain pada kendaraan. Namun secara lebih spesifik fungsi baterai atau aki dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu :

1. Saat mesin mati

Ketika mesin mati, baterai berfungsi sebagai pensuplai arus listrik utama untuk menghidupkan sistem aksesoris atau tambahan pada kendaraan. Semisal ada sistem audio dan lampu interior mobil harus dapat menyala walaupun mesin kondisi mati, oleh karena itu baterai disini sangat berperan.

2. Saat mesin start

Ketika mesin dinyalakan atau distart, baterai digunakan sebagai pensuplai arus listrik pada sistem starter. Baterai menghantarkan arus listrik langsung ke motor starter sehingga motor starter dapat memutar poros engkol, dengan berputarnya poros engkol maka fase kerja (hisap,kompresi, usaha, buang) motor bakar dapat dilalui sehingga mesin kendaraan dapat bekerja.

3. Saat mesin menyala

Ketika mesin sudah menyala, suplai utama arus listrik didapatkan dari sistem pengisian yaitu alternator.Walaupun suplai utama didapatkan dari alternator, namun baterai masih berperan sebagai stabilisator pensuplaian arus listrik ke berbagai sistem pada kendaraan terutama pada mesin EFI karena memerlukan setidaknya 9 volt untuk menyalakan otak EFI yaitu ECU.

Konstruksi Baterai Atau Aki



Baterai memiliki konstruksi yang sangat sederhana. Pada umumnya komponen aki atau baterai memiliki beberapa elemen disesuaikan dengan kapasitas baterai itu sendiri. Berikut komponen aki atau baterai beserta fungsinya:

1.Kotak baterai

Tempat menampung komponen baterai seperti elektrolit dan sel baterai disebut dengan kotak baterai. Kotak baterai biasanya terbuat dari bahan plastik yang kuat dan tebal. Pada bagian luar terdapat garis upper dan garis lower yang berfungsi sebagai penanda jumlah elektrolit pada baterai apakah masih standart atau perlu dilakukan pengisian ulang.

2.Sumbat Ventilasi

Tiap sel pada baterai memiliki sebuah lubang yang berfungsi untuk pengisian ulang elektrolit baterai. Lubang ini disebut Sumbat ventilasi. Selain berfungsi sebagai tutup, sumbat ventilasi juga sebagai tempat untuk memisahkan gas hidrogen dengan asam sulfat yang ada didalam baterai. Gas hidrogen dikeluarkan melalui lubang ventilasi pada tutup, sementara asam sulfat dibiarkan berkondensasi pada tepian sumbat ventilasi dan akan menetes kembali kebawah.

3.Elektrolit baterai

Baterai memiliki cairan yang terbuat dari asam sulfat (SO4) dan air (H2O). Komposisi dari kedua unsur kimia tersebut terdiri dari 64% H2O dan 36% SO4. Dengan campurat tersebut, elektrolit pada baterai memiliki berat jenis sebesar 1.260-1.280.

4. Elemen baterai

Accu atau baterai memiliki beberapa sel atau elemen tergantung daya yang dihasilkan. Tiap sel atau elemen dapat menghasilkan tegangan sekitar 2-2.2V sehingga apabila baterai 12 volt akan memiliki setidaknya 6 sel atau elemen. Selain itu, elemen pada baterai terdiri dari dua jenis yaitu elemen positif dan elemen negatif. Diantara kedua elemen tersebut terdapat pembatas yang diberi nama sparator. Selain berfungsi memisahkan elemen positif dan negatif,separator juga berfungsi sebagai penyetabil elektrolit agar tidak mudah tumpah ketika terjadi goncangan. Pada elemen positif biasanya diberi warna coklat gelap (dark brown) dan pada elemen negatif berwarna  abu-abu metalik (metalik grey). Setiap elemen akan dihubungkan secara seri menuju ke terminal baterai yang berfungsi sebagai konektor ke rangkaian kelistrikan pada kendaraan.

 

Cara Kerja Baterai Atau Aki

Baterai merupakan elektrokimia karena pembangkitan dilakukan secara kimia. Oleh karena itu cara kerja baterai harus melalui reaksi kimia baik dari larutan dan plat elemen baterai. Reaksi antara plat positif, plat negatif, dan elektrolit yang akan menghasilkan arus listrik guna mensuplai berbagai sistem di kendaraan. Secara kimia, reaksi kimia baterai dapat ditulis sebagai berikut:

1. Saat Pengisian

Saat dihubungkan ke arus listrik searah (DC) atau saat alternator bekerja, maka didalam baterai akan terjadi reaksi sebagai berikut:

Plat (+)    + Elektrolit     + Plat (-)    --> Plat (+)  + Elektrolit      + Plat (-)
 PbSO4     + 2H2O          + PbSO4    --> PbO2     + 2H2SO4       + Pb

2. Saat Pengosongan

Saat mesin dinyalakan atau distart,energi listrik yang semula tersimpan akan mengalir ke beban atau ke berbagai sistem yang ada pada kendaraan. Oleh karena itu, baterai mengalami fase yang dinamakan pengosongan. Secara kimia, reaksinya sebagai berikut:

Plat (+)     + Elektrolit   + Plat (-)    --> Plat (+)  + Elektrolit  + Plat (-)
PbSO4     + 2H2SO4     + PbSO4    --> PbO2     + 2H2O       + Pb

Dari reaksi kimia tersebut dapat dilihat perbedaan elektrolit baterai saat kapasitas baterai penuh dan kosong, dimana ketika baterai penuh elektrolit terdiri dari 2H2SO4, sedangkan saat kapasitas baterai kosong elektrolit baterai adalah 2H2O.
ads
Diberdayakan oleh Blogger.